25 Januari 2009

Guilty Pleasure List ...

"Oom ... di lantai 1 diputer lagu cengeng lagi oom ... OKNUMnya masih sama ... dan lagunya juga masih sama , band sok melayu "pus** oriented" itu lagi ... saya protes juga gak digubris ... !! :(( Oom Panzer mengeluh lagi (via YM!) ... yup ... berkali2 aku juga dengar lagu yang sama diputer oleh Mr. X yang memang suka sama lagu super cemen khas beberapa band Indo sekarang . Bukan nya aku benci sama lagu2 seperti itu ... cuman tiap kali denger musiknya pasti nada2nya itu-itu saja(cenderung monoton , meniru satu sama lain, datar dan gak ada kualitas kalo aku bilang) ... dan liriknya pasti udah bisa ditebak ... kalo gak cinta, sedih , selingkuh , kasmaran , rindu , pisah ... blablabla ... fiuhh ...

Mungkin memang sekarang lagi musimnya lagu cengeng (yang lagi laku khan yang cengeng2 ...) , no problem sih sebetulnya ... tergantung selera juga , tapi ada sedikit yang bikin eneg ... heheheheh ... beberapa kali aku liat di tv tampang personil2 band yang cadas / emo wannabe (sorry Oom Panzer ... istilah anda saya pake ... hihihih), malah ada yang tampangnya di make up abis2an kayak Street Bikers (lebih mirip Debt Collector sih ...) tapi lagunya lebih cengeng/ngepop dari lagu2 jadul khas Betharia Sonata ... heheheh ... ironis ...
Bukannya aku gak suka sama band Indo sekarang, ada beberapa yang masih punya ciri khas koq ...contohnya seperti Naif , Seurieus, Burgerkill ... masih kental banget corak musik yang mereka ciptakan, fresh , dan original ... nah band2 ini yang patut diacungi jempol ...

Sempet juga ditanya sama temen begini : "Bro , emang kamu gak pernah denger lagu cengeng??koq kesannya kamu najis banget liat band2 sekarang yang lagi suka nyanyi lagu cemen ... ??", dengan enteng aja aku jawab : "Pernah bro , ada beberapa lagu mellow yang aku suka .dan aku bukannya najis ... cuman agak eneg aja kalo liat beberapa band yang pus** oriented ,nyiptain lagu sedih buat nyari fans cewek sebanyak2nya ... yang bikin lagu seadanya, yang gak peduli sama kualitas lagu/rekaman ... yang gak original , yang bertolak belakang antara tampang sama lagu ... apalagi yang lagu/liriknya monoton ... malah ada yang vokalisnya meniru gaya nyanyi vokalis band lain ... kesian aja liatnya ... ", trus dia nanya lagi "Lagu / band apa yang kamu suka karena mellownya ??aku jawab "Lagunya Astrid , Utopia , dan beberapa lagu2 lawasnya Dewa , Gigi , Seurieus sama Slank itu kalo lagu Indo ... dan kenapa aku suka band2 tersebut ? karena musik mereka fresh , gak bikin bosen , gak monoton dan lirik n aransemen musiknya gak kacangan ... heheheh ...dan beberapa lagu aku sebut sebagai "GUILTY PLEASURE LIST "karena cocok banget pas disetel di kamar sebagai teman tidur ato pas lagi nyantai di teras ... "

Jadi inget omongan Oom Panzer "Meski kita lebih suka muter lagu rock , tapi gak ada salahnya koq kalo sekali2 muter lagu2 cewek ... , asal bukan *boyband aja, pasti sampeyan juga punya guilty pleasure list seperti saya ... he8x ..." (*boyband = sebutan Oom Panzer buat beberapa band Indo yang jual tampang , tapi minus kualitas bermusik.).Iya Oom Panzer, saya juga punya GUILTY PLEASURE LIST seperti sampeyan ... saya upload aja sekalian aku kasih alasan biar sampeyan ngerti juga,y a mungkin juga ntar kalo ada pengunjung Blog saya pingin ngerti seberapa mellow diri saya, bisa di donwload juga lagunya.hihihihi ...

Today's Guilty Pleasure List (you can donwload it via 4shared, just click the song's title.)

Astrid - KCD (suka sama suaranya yang khas , lagunya juga fresh ... liriknya juga simple tapi mengena , cakep , dan karena di racun sama Oom Panzer ).
Christina Aguilerra - Hurt (another racun song from Oom Panzer, tapi memang kualitas vokal & lagunya memang mantabb ... bikin hurt kalo di dengerin ... heheheh ... )
Lifehouse - You & Me (Semi Ballad kalo aku bilang ... punya nilai tersendiri nih lagunya ... )
Slank - Anyer 10 Maret (Lagu pas jaman masih SMP ... gak bosen aku dengerin nya ... )
Staind - Zoe Jane (lagunya asik banget ... fresh ... simple tapi catchy )
Saigon Kick-Love Is On The Way (Dark Unplugged ... cocok kalo di puter pas lagi suntuk )
Seether Feat.Amy Lee - Broken(Liriknya "sad but true" ... catchy ... lagu sedih yang dibalut distorsi ... tapi gak lembek ... )

Hmmm ... beberapa masih belum aku upload. Lagi ada kerjaan lagi soalnya ... kalo ada yang pingin ngasih comment ... silahkan ...

no offense ...



55 komentar:

RifkyMedia™ mengatakan...

kenapa Musik lama banyak menciptakan Masterpiece? karena musik waktu itu diciptakan untuk "hidup seribu tahun", kenapa orang selalu ingat lagu stairway to heaven, Love of my live, we are the champion, still got the blues, carrie, dll? karena lagu murni keluar dari hati dan untuk dinikmati selayaknya musik yang harus dinikmati, bukan sekedar kata kata pembungkus murahan dan aransemen asal jadi dan atau sekedar mengikuti kemauan kontrak terhadap label.musisi ada bukan untuk diperas.yang setiap tahun wajib mengeluarkan album yang akhirnya menjadi lagu yang (maaf) asal jadi.biarkan musisi berkarya dan tunggulah hingga matang kemudia n karyanya siap untuk dinikmati bersama.

Blurain mengatakan...

komentar anda sangat mengena sekali bung Panzer ... mungkin memang cuma di Indonesia saja yang mengalami degradasi kualitas musik ... padahal banyak musisi2 lokal yang punya talent ... sayang kalo harus menanggalkan idealisme demi sepeser uang ...

RifkyMedia™ mengatakan...

hehehe.jangan begitu om..soalnya grup musik queen dari inggris pernah karena tuntutan kontrak akhirnya mereka membuat album tiap tahun,kalo gak salah antara tahun 1980-sampai awal tahun 90an,bisa dilihat album mereka sekitar tahun tersebut bener bener kering kreatifitas! lagunya monoton dan garing (tanpa mengurangi rasa hormat saya terhadap Queen,bagaimana pun Queen adalah salah satu influence saya).itu sebabnya,industri musik sekarang sudah bener bener di 'industrikan' oleh pihak pihak tertentu untuk mengeruk keuntungan,hahaha..menurut saya jarak ideal peneluran album adalah 2-3 tahun.

Blurain mengatakan...

saya pernah dengar juga seperti itu oom.ya tidak bisa dipungkiri , selalu ada sisi komersial dan idealisme juga . sangat disayangkan kalau album terlahir prematur hanya karena tuntutan kontrak.nice comment gan ...

Anonim mengatakan...

heehehee.. rock never die lah.. x( hehe.. klo saia emang lebih suka music2 lama :D yg oldschool gt lah.. masak gt dong :?

peace ;;)

Blurain mengatakan...

thx oom Lamidie ....

RifkyMedia™ mengatakan...

semalam saya ngobrol sama oknum disebelah,saya quote ya om

Ar#* (1/30/2009 4:16:21 AM): laguiindonesia banyak di cintai wanita
Ar#* (1/30/2009 4:15:30 AM): belahan hati lebih penting dari negara

parah oknum kita yang satu ini.gara gara lagu mellow sampai mslh negara, kapan indonesia maju om??

Anonim mengatakan...

hueehhee salam kenal bung dedy...

Blurain mengatakan...

thx mbak ...

Anonim mengatakan...

http://kaskus.us/showthread.php?t=1198378

Anonim mengatakan...

Sebelumnya saya sangat tertarik dengan artikel Mas Blurain di atas yg dengan blak-blakan membenci musik masa kini yang cenderung super cemen, banci, bla bla bla.......... bukan lantaran musiknya yang terlalu monoton tapi juga penampilan personilnya yang dianggap sangat njomplang dengan karakter musiknya. Sebenarnya saya tidak mempermasalahkan itu, anda membenci musik jaman sekarang adalah hak anda dan saya tidak punya wewenang apa-apa tentang hal itu. Tapi yang menjadi masalah adalah kalimat awal pada artikel tersebut seolah-olah bernada MENYERANG.
Singkat saja sekarang saya mau bertanya kepada Mas Blurain Musik bagi anda itu sebuah hobi atau jati diri atau apa seh? Kalo hanya sekedar hobi saya rasa anda harusnya lebih bisa menghargai semua jenis musik yang ada di dunia ini baik keras atau melow karena memang musik itu satu. Cuman alirannya yang beraneka ragam. Kalo musik merupakan jati diri itu laen ceritanya, kalo gak salah jika kita menempatkan musik sebagai jati diri maka musik tidak hanya didengarkan/dimainkan saja tetapi dibawa ke dalam kehidupan sehari-hari, pertanyaan saya apakah band-band kesukaan anda apakah seluruhnya seperti itu? Gue rasa gak dan anda pasti tau itu.
Jati diri memang untuk menunjukkan identitas diri kita yang sebenarnya tapi kalo hanya dengan musik itu telah menunjukkan jati diri kita kayaknya kurang tepat. Ada banyak faktor lain yang dinilai orang lain mengenai jati diri kita bukan hanya dari satu jenis faktor saja.
Yang saya sesalkan adalah anda menjudge seseorang hanya karena orang itu muter musik “jaman sekarang” padahal anda tidak mengetaui jenis musik orang itu sebenarnya.
Intinya anda menyukai musik barat keras itu adalah hak anda tapi anda harus bisa membawa diri dan musik anda ke tempat yang lebih tepat karena gak semua orang memiliki kesamaan dalam musik. Mohon jangan sakit hati ini cuman sekedar pertahanan saja. Peace.

RifkyMedia™ mengatakan...

kalau pendapat saya.
1. Saya ingin musik indonesia lebih maju, dengan mengerahkan semua kreatifitas dan orisinalisme yang dimiliki, banyak contoh band sekarang yang mulai logo dan lagu terang terang menjiplak.mana kreatifitas band sekarang? g menutup kemungkinan ada juga band yang masih memiliki orisinalitas.
2. Saya ingin musik di Indonesia lebih beragam, tidak asal mengikuti tren.asal lagi tren melayu,pada ngikut melayu semua.hahaha!mau jadi apa band indonesia kalo jadi kek tentara baris! seragam semua.

itu dulu sementara menunggu feedback hahaha

Anonim mengatakan...

musik indonesia musik ABG

Anonim mengatakan...

PERTAMAX MAHAL OM!!

Anonim mengatakan...

yang mau downlod lagu lagu rock and metal monggo www.rifky.co.nr

Anonim mengatakan...

Buat Mas Blurain saya tunggu balasannya.........
Sebelumnya sorry kalo saya menggunakan Anonim karena saya malas membuat blog (ribet seh).
Salam kenal buat Mas Rifky Panzer. Saya akan menanggapi komentar anda.
1. anda ingin musik indonesia lebih maju, maju yang gimana maksudnya? Mengerahkan kreatifitas dan keorsinilan musik? Kratifitas dan orsinilisme yang seperti apa? Yang dibanding-bandingkan dengan band ternama dari luar negeri kah? Wah berarti anda membandingkan musik dari satu sisi saja dong. Diibaratkan anda membandingkan musik pop melow dengan musik rock ala barat yang ternama. Gak akan nyambung mas. Sorry bukannya saya mendukung musik yang plagiator baik logo maupun musik yang anda takutkan loh heheheheheheheh. Tetapi gak semua musik “jaman sekarang” yang anda sebutkan seluruhnya seperti itu kan. Terus mengenai musik yang asal jadi juga terdengar agak aneh di telinga saya. Apakah anda pernah mendengar bahwa sebuah group band dalam menelorkan sebuah album melalui seleksi-seleksi yang lumayan rumit? Dimana band tersebut dituntut membuat belasan lagu namun yang layak dijual ternyata hanya beberapa saja? Dan waktu yang dibutuhkan adalah berbulan-bulan bahkan tahunan? Nah kalo anda menganggap musik “jaman sekarang” asal jadi wah sangat keterlaluan kedengarannya.
2. lagi-lagi saya bertanya kepada anda ketidak beragaman musik indonesia sekarang itu dimananya? Kalo anda cermati dengan baik apakah semua musik “jaman sekarang” sama? Itu-itu melulu? Monoton? Coba deh didengerin lagi musiknya hehehehehehehehe (kalo mau seh). Dan satu lagi menurut anda musik yang anda sukai saat ini apakah terdapat keberagamannya? Yup itu dulu dari saya. Peace.

Blurain mengatakan...

Waduh terima kasih oom Anonim untuk kritik dan sarannya, ini comment yang saya tunggu2.heheheh ...



(Anonim berkata... Singkat saja sekarang saya mau bertanya kepada Mas Blurain Musik bagi anda itu sebuah hobi atau jati diri atau apa seh? Kalo hanya sekedar hobi saya rasa anda harusnya lebih bisa menghargai semua jenis musik yang ada di dunia ini baik keras atau melow karena memang musik itu satu.)

Musik kalo menurut saya sih hiburan dan juga hobby , dan saya juga cukup menghargai selera musik orang lain karena memang hak mereka utk memilah-milah musik yang mereka sukai.
(Anonim berkata...Yang saya sesalkan adalah anda menjudge seseorang hanya karena orang itu muter musik “jaman sekarang” padahal anda tidak mengetaui jenis musik orang itu sebenarnya.
Intinya anda menyukai musik barat keras itu adalah hak anda tapi anda harus bisa membawa diri dan musik anda ke tempat yang lebih tepat karena gak semua orang memiliki kesamaan dalam musik.)
Dan sebelumnya saya gak ada niat men-judge oknum tersebut karena seleranya , cuman yang saya sayangkan , di tempat saya bekerja ada oknum tersebut tidak mampu membawa diri dan selera musiknya, sehingga suasana kerja terasa monoton karena selama satu shift hanya di puter lagu2 seperti yang saya tulis di atas.sampai ada beberapa customer nanya "Mas, disini emang lagu2nya gak ada yang lain ya , dari tadi koq diputer lagu sedih terus."bahkan ada yang bilang "Lagi patah hati ya mas ?Lagunya dari tadi koq cengeng ?"
Ya mungkin itu sedikit alasan kenapa saya akhirnya men-judge oknum tersebut.

Dan saya pribadi juga menghargai karya2 musisi sekarang ataupun jaman dulu,
entah itu genre apa atau musisi siapa ,tapi saya lebih menghargai lagi apabila lagu2 yang mereka ciptakan memang original/tidak meniru.


Thx atas kritiknya Oom, saya suka gaya bicara anda ... sepertinya anda benar2 mengerti musik.heheheheh ... mengkritik khan bisa berarti perhatian.



No offense ya Oom ... add id Ym ato apalah oom ,biar bisa diskusi enak soal musik ...


Regards,

Blurain

RifkyMedia™ mengatakan...

mungkin saya bisa jawab..
1.maju ya jelasnya kedepan,ada orientasi untuk membuat musik lebih bisa diterima di luar (go internasional) bukan hanya musik yang merajai chart dalam negeri sendiri,oke lah semua butuh proses dan butuh waktu? anda ingat AB three? yang pernah menjuarai berbagai festival musik manca? mereka bisa kok, kenapa sekarang lebih berorientasi lokal saja,itu yang saya maksut.tapi tetep saya ingin ada proses menuju kesana dan mungkin sebagai pengamat saya akan terus memperhatikan perkembangannya,walaupun untuk saat ini masih beberapa..Mengenai ke orisinalitas,saya percaya musik yang orisinal memiliki nilai tambah bukan hanya saat lagu itu muncul, tetapi tak lekang waktu (yang kemudian akan saya istilahkan Masterpiece),yang menjadi masalah, lagu di negeri kita hanya mengejar chart untuk satu dua minggu/bulan,dan segera dilupakan saat tahun berganti.

2. Coba anda lihat saja musik sekarang ya.keseragaman bisa macam macam..seperti saya sebut pada koment saya sebelumnya..kenapa lirik lirik yang ada cenderung mengeksplorasi cinta dua anak manusia saja,sedangkan cinta kan bukan untuk dua anak manusia saja,bisa cinta ke ortu,kemanusiaan atau lainnya..coba saja setiap peluncuran album baru dan bila ditanya mengenai tema apa yg diangkat pasti mereka menjawab "yah masih tentang cinta cintaan" hehe..itu mungkin keseragaman lirik menurut saya.mengenai keseragaman jenis musik.ya itu tadi,pada saat musik ber-nada melayu lagi tren,maka serempak band band lain mengeksplorasi kemelayuan dalam cara mereka menyanyi..Ex.Kangen band,St12 dll.
mungkin itu keseragaman yang saya maksut.intinya bukan membenci, ini sekedar uneg uneg saya mengenai apa yang terjadi di musik tanah air yang cenderung kurang variatif.wassalam


waiting feedback for anonim

Blurain mengatakan...

Ada source baru nih oom ... klik aja ... iseng2 surfing nemu ginian ...
http://gema.sabda.org/kedahsyatan_pengaruh_musik

Anonim mengatakan...

lima besar band cengeng award ( bca ) 2008
1. kangen band
2. st12
3. merpati
4. d’massive
5. peterpan

ada pun referensi kreteria dan dasar acuan untuk nilai ujinya adalah sebagai berikut :

1. tidak ada ke singkronan antara penampilan dan karya cipta ( lagu ) yang di hasilkan. seperti yang pernah di ungkapkan oleh group punk rock asal bali superman is dead dalam lagunya yang berjudul punk hari ini penuh tatto dan piercing nyayikan lagu cengeng ( petuah bijaksana ) .biasanya band jenis ini seperti maksud lagu itu adalah mereka selalu berpenampilan macho, sangar fisiknya seperti bertato, anting2, tindikan di sana - sini,hampir 99 % album mereka menceritakan tentang kisah yang menyayat hati, kalah, lose and lose, dengan durasi musik yang cederung over down ( cinta pembodohan ).

2. musikalitas yang di ciptakan tidak sesuai dengan dengan mood estetika.kadang band ini membawakan lagu yang sebenernya ceritanya tentang kegembiraan tapi di kemas dalam nuansa yang katro/lemes banget.penjelasan tentang katro sendiri adalah si musisi berusaha meniru band2 luar ( poper british ) dengan skil yang di milikinya sangat pas2an, akhirnya terkesan melayu yang ngepop.tapi sebagian menilai mereka keren, whateverlah !

3. umunya band2 ini hanya mencari ketenaran dengan menjual kesedihan yang di buat - buat.
awalnya band2 ini waktu “indie” sangat idealis, dan setelah mereka memasuki tangga mayor, secara drastis musik mereka mengikuti pasar ( perempuan ). parahnya bukan sekedar hanya cinta yang cemen. kadang tingkah mereka waktu di pentas panggung mirip banget dengan banci kaleng
penjelasan tentang banci kaleng sendiri adalah laki2 yang sebenernya bukan bencong betulan tapi karena kebutuhan konsumen mereka pun sanggup menemboki mukanya dengan berpura - pura menjadi orang laen.

4. ekspresi penjiwaan sangat minim.
pensi mereka sangat kaku untuk mamainkan peran asli person mereka , sehingga terlihat mirip orang yang lagi nahan boker, dan mingkem ga jelas. maksudnya ekspresi mereka sangat kaku, cenderung menjaga image mereka agar tetep gagah, tapi apa daya tangan tak sampae, musik yang mereka bawakan sangat tidak sesuai dengan penampilan hippies dan street fashion yang sangar dan funky.

5. mereka tidak ragu2 untuk menjual kesedihan mereka. yang secara langsung mangangkat nilai jual mereka. karena kesedihan mempunyai nilai jual yang sangat bagus, dan pasar memang punya potensi kearah sana.karena historis of lifes mereka memang memiliki magnet dan daya jual yang lebih di bandingkan karya-karya yang mereka ciptakan ( lagu ). sehingga dunia seakan lupa apa itu seni dan apa itu kisah privat seseorang. karena seni suara dan kisah privat terdapat perbedaan yang mendasar,terhadap pengghargaan suatu kulitas musik.

6. esensi antara karya dan realita tidak singkron.
artinya dalam setiap karya2 mereka yang terkesan white love banget tidak di barengi dengan real yang nyata. mereka sangat terlihat “suci” di setiap karya mereka tapi dalam kenyataan mereka selalu menyakiti hati orang2 terdekatnya.

RifkyMedia™ mengatakan...

waduh om koneksine parahhhhh

Blurain mengatakan...

iyo oom ... bolak - balik pedhot iks ...

Iki lho ... ndek blog e arek ... tibake enek sing mengkritik luwih parah timbang aku

Aku kalah cadas oom ...
cobak pean copas blog iki ...
http://erickningrat.wordpress.com/2008/09/21/gombalisme-laki-laki-kok-cengeng/

Anonim mengatakan...

paling juga band indonesia kalo dah tenar dan dapat cewek artis pada bubar ( gila popularitas) akhirnya lupa sama musiknya sendiri,tapi emang gitu sih tujuan mereka..jiakakakaka

Anonim mengatakan...

Hadirrrrrrr

Anonim mengatakan...

Kepada Mas Blurain.........
Singkat saja, kalo saya lihat permasalahan anda hanya satu yaitu anda hanya ingin teman anda muter lagu yang “orsinil” atau paling tidak yang sesuai dengan musik anda. Itu lantaran hanya karena BEBERAPA customer anda tidak menginginkannya, tp anda mungkin lupa bahwa belum tentu dari BANYAK customer anda tidak menyukainya toh hehehehehe...........

Kepada Mas Rifky Panzer.........
1. anda sudah menjawab sendiri bahwa untuk menjadikan musik go internasional butuh proses dan waktu serta (saya tambahi) tidak semudah membalikkan telapak tangan hehehhehe.... anda tahu AB three adalah grup vokal dimana setiap personilnya adalah lulusan kontes nyanyi Asia Bagus. Dimana acara itu ditayangkan di luar indonesia kan. Atau Anggun C. Sasmi yang bisa go internasional (mungkin) setelah menikah dengan orang perancis (kalo gak salah seorang produser). Dari situ bisa dilihat bahwa sebelumnya mereka telah mempunyai modal untuk go internasional baik dari kontes di luar negeri atau menikah dengan seorang produser luar negeri. Tp kalo ditelisik band-band jaman sekarang mereka berangkatnya dari kontes di daerahnya masing-masing, kafe to kafe atau bisa dibilang otodidax-lah dimana untuk memanajemen band-band tersebut tidak sama dengan keduanya di atas. So jangan disamakan yah mas. Kalo go internasional untuk kawasan asia tenggara seh mereka masih bisa, buktinya di malaysia, singapura (mungkin) dan brunei hampir 80% musik mereka masuk chart kan.
Mengenai musik “jaman sekarang” hanya mengejar chart kayak lucu kedengarannya hehehehehe....... yang membuat musik mereka masuk chart (baik radio/TV) dan bertahan disana itu kan murni request para pendengar/pemirsanya kan? Masa grup band mau bayarin radio/TV agar musiknya muncul terus.
2. sebuah lirik lagu diciptakan oleh penciptanya sebagian besar adalah hasil pengalaman hidup atau cintanya so gak masalah kan kalo mereka membuatnya dan mungkin mereka membuat lirik bertemakan cinta karena memang lebih menarik dibanding yang laen (orang bikin lirik cinta aja sudah dicaci apalagi bikin lirik laen yang gak menarik heheehhe......... just kidding). Musik “jaman sekarang” kayaknya beragam seh: pop, pop melayu, pop rock, rock, rock alternative (meski cuman dikit), dll. Kalo anda memukul rata hanya karena beberapa band beraliran tertentu terus band laen disamakan dengan band itu waaaaaah anda kayaknya harus cermat lagi dalam mendengarkannya.
Kenapa musik amerika terkenal dimana-mana disamping lirik dan musiknya yang lebih baik tapi juga promosinya yang sangat kuat. Ini bisa dilihat dari label-label musik amerika yang sudah ada dimana-mana. So jika indonesia mempunyai label musik yang tersebar di seluruh dunia mungkin musik indonesia bisa go internasional.mungkin.

Kepada Mas Metalparty..............
Singkat saja, karena referensi kriteria dan dasar acuan pengujiannya hanya berdasarkan pendapat pribadi anda maka saya tidak akan berkomentar apapun, itu adalah hak anda untuk menilai. BCA Award 2008 versi anda cukup menarik tapi sayang award tersebut kenyataanya tidak ada dan mereka keburu terkenal hehehehehe...... Peace.

Blurain mengatakan...

Wah thx atas tanggapannya Oom ...
Saya tunggu2 lho dari kemaren ... hehehe ...

Kalo dalam lingkup kerja saya (selama saya tau) ... bukan hanya saya yang dikritik dalam hal selera "oknum " tersebut. ada teman saya juga mengeluh soal customer yang sekarang lebih sering request lagu2 lain di saat oknum tersebut bekerja. Sebenarnya bukan masalah besar kalo saya bilang , tapi memang lebih tepatnya apabila oknum tersebut lebih fleksibel saja dalam menanggapi selera orang lain (dalam artian customer dan teman kerja juga). bukannya customer tersebut sepaham dengan saya atau apa dalam selera , tapi selama oknum tersebut bekerja, ada saja customer yang minta lagu lain . Kalo saya pribadi untuk menikmati musik yang saya suka, lebih baik mendengarkan di luar tempat kerja ato di rumah.Lebih bersifat pribadi dan tidak mengganggu kuping orang lain.Ya gak oom ...??

(Intinya anda menyukai musik barat keras itu adalah hak anda tapi anda harus bisa membawa diri dan musik anda ke tempat yang lebih tepat karena gak semua orang memiliki kesamaan dalam musik.)Maaf oom , bagaimana anda tahu kalo saya suka musik barat keras? padahal saya juga suka musik lokal koq ... meski gak semua ... hehehehe ...

Btw ... sekarang oknum tersebut lebih sadar setelah banyak menuai kritik dari teman sekerja . Dan mulai mau sedikit open mind sama selera musik orang lain .

Kalo memang debat masalah selera , susah nyambungnya ... dan setiap orang pasti punya pembenaran atas selera masing2 ... ya gak oom ?


@oom Panzer & temen2 lain ... thx udah meramaikan blog saya ... hehehe ... saya suka kalo tulisan saya ada yang mau baca n kasih komment.Saya merasa dihargai n semakin semangat mencari konsep utk tulisan saya selanjutnya ...

Regards,

Blurain

N.b: Kritik dan saran sangat dihargai ...

RifkyMedia™ mengatakan...

akhirnya bung anonim berkunjung lagi di blog teman saya ini, begini mas anonim..

kalo bicara tentang label dan produser..musisi kita sudah sperti sapi perah (maaf saya menggunakan istilah tsb) karena industrialisasi besar besaran di musik tanah air sehingga posisi musisi di pekerjakan sebagai lahan yang siap dikeruk kapan saja. :)

saya cerita sedikit, musisi skrg pada saat menandatangi kontrak harus siap menerima keputusan mengenai berapa album yg harus mereka keluarkan dalam jangka waktu masa kontrak tsb.apalah artinya musisi bila di kekang kebebasannya.

ini terjadi pada grup legendaris QUEEN (yang merup.grup idola saya)..mereka pernah menelurkan album dalam rentang waktu yg sangat dekat sehingga lagu mereka garing dan datar datar saja.itu lah mas kenapa saya tidak menyukai indutrialisasi musik yang berlebihan.okelah si musisi senang karena bisa cepat tenar tapi apakah selamanya akan begitu? suatu saat pasti akan ada kejenuhan baik dari pihak musisi maupun pendengar itu sendiri.ada yang kipas kipas duit dibelakang meja mas,hehehe..siapa itu? ya pihak label mas.hehe

Anonim mengatakan...

Saking industrialisasi besar

besarannya,hingga kerjasama dengan

sinetron (yg juga cengeng) untuk

jadi lagu tema dan pihak provider

membuatkan NSP, Ringbacktone atau

apalah..:)

Anonim mengatakan...

Kepada Mas Blurain...............
Dari komentar anda di atas dapat saya simpulkan bahwa ada cara yang lebih baik untuk menyelesaikan masalah anda di awal-awal artikel tsb yaitu dengan cara memberi pengarahan dan pengertian kepada oknum teman anda yang mungkin”bandel” dalam muter musik di tempat anda bekerja. Sebernarnya di awal-awal saya tidak mempermasalahkan uneg-uneg anda kepada teman anda soal musik, tapi karena di paragraf berikutnya artikel anda bernada “menyerang” musik jaman sekarang makanya saya ikutan nimbrung deh hehehehehehe......... kan lebih baik mengarahkan oknum teman soal muter musik daripada menggerutu tentang band oknum teman anda karena kalo anda menggerutu/menghina band oknum teman anda tanpa mengarahkan teman anda mungkin selamanya akan begitu.
Terus soal saya tahu selera musik anda yang beraliran barat keras itu hanya nebak saja kok mas dan kebetulan tepat hehehehehehe..........

Kepada Mas Rifky Panzer..................
So...... yang patut dipersalahkan dari musik “jaman sekarang” lantas siapa dong mas? Pihak label dan produser atau grup band-nya? Dari artikel di atas jelas-jelas memojokkan grup band “jaman sekarang” yang super cemen dan asal jadi sedangkan dari komentar anda jelas terlihat bahwa ada faktor yang membawa dampak lebih buruk sehingga grup band tsb keliatan super cemen dan asal jadi yaitu pihak label dan produser dengan memaksa si grup band harus selalu kontinyu bikin lirik dan lagu.

Anonim mengatakan...

Thx atas masukannya oom , ya mungkin wajar kalo ketidak sepahaman selera bisa menimbulkan masalah seperti menghujat dsb. Bagi saya artikel tsb cuman opini/uneg2 saya pribadi thd band2 sekarang, apabila Om/orang lain menganggapnya menyerang juga tidak apa2, toh Om anonim juga berhak memberikan argumen/nimbrung untuk menyerang balik / defense .Dan bukannya tidak mungkin saya bisa belajar lebih banyak sama oom ...
heheheheh ...

Kalo opini saya pribadi sih , menjamurnya band2 sekarang mungkin seperti dianggap musiman , seperti dulu waktu saya SMP dulu (tahun 99 kalo gak salah), sempet booming band2 ska , trus pada akhirnya juga surut2 dengan sendirinya .
Bukannya menganggap ska itu musik musiman ato apa , saya tau masih ada band yang tetep exist dengan genre tsb meski di jalur indie.

Kalo boleh tau , Om anonim penggemar band2 khas sekarang kebanyakan ato salah satu personil band? Kalo diliat dari komentarnya . sepertinya anda lebih mengerti soal musik daripada saya. hehehe ... cuman menebak... :P



Regards,

Blurain

Anonim mengatakan...

Waduh blog iki onok psywar e rek, koyok forum ae hueekekekekekek
Mangstab gan.

RifkyMedia™ mengatakan...

sori saya agak telad reply disini.coz abis vacation hahaha!

tanggapan saya begini mas anonim..Orang indonesia cenderung bisa menerima apa yang dihidangkan.karena karakteristiknya memang begitu, saya ambil contoh lain ya (maaf jadi melenceng) sebuah sinetron se tidak bermutu bermutunya sinetron skrg,karena masyarakat kita butuh hiburan tetap saja ditonton, saya pernah membaca artikel disebuah koran mengenai mslh tsb, itu disebabkan oleh masyarakat yang bener bener membutuhkan hiburan jadi apa yang ditampilkan di televisi itulah yang akhirnya membuat mereka "terpaksa" menerima karena tidak ada pilihan lain.inti nya begini mas anonim, karena bangsa kita sedang blingsatan dalam masalah multikompleks baik itu keuangan,kesejahteraan dll yang sedang terpuruk,masyarakat jadi mengidamkan sesuatu yang lain.yaitu hiburan.

back to musik,sebenernya boleh dikata kehidupan bermusik indonesia dan sinetron berjalan sama buruknya,karena di anggap rakyat mampu menerima segala bentuk hiburan,jadilah musik yang seperti itu..kenapa dalam keterpurukan spt ini pihak label atau produser musik tidak memasarkan musik yang bermutu dan tidak menujual kecengengan,sedangkan orang indonesia sendiri sudah hidup susah,mengapa harus di hadapkan dengan musik yang berlarut larut sedihnya?yang temanya tentang putus asa di tinggal kekasih, patah hati di selingkuhin dll..intinya bukan harus musiknya cadas atau gmn lah,coba bikin musik yang sedikit bravehearth, bersemangat dan tentunya BERKUALITAS..dari awal saya hanya ingin musik indonesia berkualitas mas.

andaikata mas anonim jadi musisi dan tenar,selain misi bermusik anda, apa yang anda usung dalam musik itu sendiri untuk masyarakat luas? selain menghibur,saya rasa mas ononim haruslah menjual musik yang bisa bikin bangkit semangat bangsa mas. contohlah Cokelat, mereka mengikuti mainstream musik indonesia namun jelas tidak cengeng dan terlalu menjual kesedihan sebagai komoditi dan mereka berani membuat lagu bertema kebangsaan,kenegaraan dan kepahlawanan mas,sekian dulu mas anonim

Anonim mengatakan...

hahahaha...
si mr.x mungkin bisa dibilang "udik"...mungkin alasan dia 1.emang suka band+lagunya 2.untuk telinga user juga.
yg saya tidak setuju dari tulisan mas dedy "emo wannabe",saya suka emo lo mas dan lagu2 emo nada2nya ga cengeng2 banget tapi saya suka emo semacam glassjaw,protest the hero,coheed and cambria.
hehehehe...tapi klo saya lagi kerja sebagai operator warnet,saya ga bakalan taruh band2 yg saya sebut td di winamp kantor...isok melayu kabeh user'e.saya gantikan lagu2 dari john mayer,jason mraz,sting,weezer...ga seperti rekan anda si mr.x itu.saya bisa membayangkan lagu2nya yg diputer pasti bikin muak telinga.
oke mas dedy segitu aja komen&curhat saya.
selamat bekerja dan add to cart...


rock still alive

Anonim mengatakan...

Saya menyebut zaman lagu pop kita sebagai Jalan Buntu. Zaman yang
> dangkal, ringan, tanpa bobot, tanpa nilai, tanpa semangat akan
> pengharapan hidup yang lebih nyata. Saya mensinyalir, lagu2 itulah
> yang akan membentuk kepribadian pesimis generasi muda kita. Tidak
cuma
> membentuk, juga melahirkan tindakan2 nihilis, tanpa arti

RifkyMedia™ mengatakan...

ndro ndro,nduwe blogspot maleh gawe anonim!

Anonim mengatakan...

yang males dengan musik indonesia ini, lirik lagunya makin lama makin ga puitis! agak2 gimana ya...duh... kayak liriknya lagu dangdut! (misal: lirik lagunya Irwansyah yang Camelia dan Kutunggu Janda-mu)

dan makin banyak yang mnjerumuskan pendengar (yg labil doank seh) ke hal2 yang bertentangan dengan agama, misal lirik lagunya Naff yang, 'aku hidup karena-mu, aku matipun karena-mu'

haduh haduuuuuuhh..... mending dengerin Opick atau lagu instrumentalia-nya YOGA aja deh.

eh lagu pengiring Yoga pun kalo yang liriknya berbahasa india juga kudu dihindari, siapa tahu berisi mantera.

Blurain mengatakan...

Wah Mbak Ndutyke ... salam kenal mbak ... tadi mampir ke blognya mbak ... heheheh ...

Nice Comment mbak ... sering2 mampir kesini yach ? hehehhee

Regards,

Blurain

RifkyMedia™ mengatakan...

Tinggalkan komentar Anda

Anonim mengatakan...

Kepada Mas Blurain.......
Band ska mem-booming? Maksudnya gimana ini mas? Membooming = banyak kemudian mendominasi kah? Sedangkan kalo diliat di tahun tsb jumlah band ska bisa dibilang lebih sedikit dan masih lebih didominasi musik-musik pop. Dan kalo masalah surutnya band ska ya itu karena jumlahnya yang sangat kurang, meski gak mati-mati amat. Kayak Band Tipe-X yang masih exist di genre musik ska-nya hingga saat ini. Ini berbeda dengan musik pop yang mulai dari jaman dulu hingga sekarang masih exist cuman di beberapa tahun ini aja aliran musik pop lebih bervariasi seperti pop melayu, pop rock, pop ini, pop itu, dll. Yang pada intinya adalah satu aliran musik pop dan kemungkinan untuk surut agak susah hehehehehehehehe...........
Saya bukan penggemar band2 khas sekarang atau personil sebuah grup band kok mas, saya hanya penggemar musik aja (semua jenis musik). Dan sorry untuk kali ini tebakan anda belum tepat hehehehehehehehe..........

Kepada Mas Panzer...........
Kalo saya liat komentar anda kayaknya muter-muter doang mas, di awal-awal anda menyalahkan band “jaman sekarang” yang liriknya murahan dan asal jadi, lalu anda menyalahkan pihak label dan produser yang terlalu memeras si grup band, kemudian anda menyalahkan masyarakat kita yang dengan terpaksa butuh hiburan, apapun itu, lalu anda menyalahkan label dan produser lagi karena tidak memasarkan musik yang berkualitas, yang tidak sengaja anda telah menyalahkan si grup band lagi hehehehehehehehe....... so maaf ya mas kalo untuk yang satu ini tidak saya counter balik, ntar malah ngelantur kemana-mana. Lebih baik kita bahas lagi musik “jaman sekarang” yang katanya monoton, liriknya murahan, super cemen, cengeng, asal jadi, dll.
Musik dijadikan soundtrack sebuah sinetron atau film (movie) adalah hal yang wajar-wajar saja karena sebuah sinetron/film akan terasa lebih hidup jika diiringi dengan musik yang tepat. Dan sutradaranya pasti paham betul musik yang gimana yang cocok dengan karakter sinetron/film tsb. Paling tidak yang sesuai lah, kalo gak sesuai kan gak enak didenger kan mas hehehehehehehehe......
Musik dan nasionalisme untuk memajukan negara indonesia menurut Mas Panzer potensinya seberapa besar seh? Sedang kalo saya lihat band cokelat menyanyikan lagu bertema kebangsaan, kenegaraan dan kepahlawanan hanya pada saat negara indonesia menggelar hajatan tertentu yaitu tujuhbelasan, hari kebangkitan nasional, dll. Diluar itu mereka membuat musik seperti biasanya, yaitu tentang cinta hehehehehehehehe........ atau mungkin bukan hanya band cokelat saja tapi yang lainnya pun hampir sama. Yang saya kuatirkan sejak awal adalah anda hanya membanding-bandingkan musik “jaman sekarang” dengan musik dan atau ala barat ternama yang jelas-jelas pasti sangat berbeda. Padahal anda mungkin lupa bahwa waktu yang akan menjawab semuanya, mereka akan surut atau tetap berkibar. Ya anggap saja seperti sebuah lirik yang akan menjadi masterpiece jika waktunya tiba atau hanya lirik-lirikan yang murahan hehehehehehehehe......

Anonim mengatakan...

Mas Blurain ... memang sepertinya bukan hanya anda saja yang beropini bahwa lagu band indo sekarang "menjemukan", saya juga merasakan bahwa musik indonesia sekarang suka meniru satu sama lain ... sampe saya sendiri heran.apa memang tuntutan konsumen apa gimana ?
salah satu contohnya, hijau daun band (belakangan saya tau nama bandnya setelah liat di tv), kesannya suara vokalnya koq mirip2 sama ariel peterpan ... :hammer: ,apa kuping saya yang buntu ya ??? hehehehehehe .... tapi koq ya sebegitu mirip lho cengkok vokalnya ...??? sempet saya kira lagunya peterpan koq ...
saya yakin pada akhirnya pasar
mungkin ini merupakan salah satu fenomena yang terjadi di indonesia.

Untuk mas anonim ... kalo menurut saya , mas blurain bukan menyerang musik pop ... kelihatan dari tulisan nya , beliau sepertinya bosen/jenuh dengan keadaan musik di lingkungannya (seperti saya).saya yakin mas blurain juga masih menghargai kreatifitas band indo , buktinya masih suka sama burgerkill tuh ... hihihihi ...!!
maaf mas ... tulisan anda membingungkan ... maklum saya masih cupu.

Buat mas blurain lagi ,artikel anda mantap ... cuman sayang temanya tentang band indo cengeng sudah menjamur di blog lain. coba saja cari di google dengan keyword "band cengeng" , yang keluar bejibun.

buat mas panzer ... no comment deh ... , garis keras mode ON orangnya (kelihatan dari commentnya ... mantap abis)


So ... selamat menikmati musik, semoga musik indonesia lebih maju ...


Wassalam,


Rev

Blurain mengatakan...

loh , oom anonym muncul lagi. hehehehehe ... saya salah tebak ternyata... jadi malu ... ternyata ada bedanya antara penggemar musik dan penikmat musik ...

@mas rev
koq komentnya keputus ? jadi penasaran sama lanjutannya nih ...
ya mungkin kita harus menerima kenyataan bahwasanya memang di sini keadaannya seperti itu . dan kalo bicara soal selera musik... jadi bingung nantinya , soalnya selera tiap orang beda2.biar saja mereka tetap berkarya ... toh gak ngaruh buat kita , kecuali kalo karya kita yang dicolong/ditiru.
ya kita harus menghargai karya orang sebetulnya ... terlepas dari selera musik kita yang mungkin berlawanan arah dengan lagu2 mereka.dan ... menghargai khan bukan berarti mau mendengarkan ... :P
untuk selera kita pribadi , mending di dengerin lewat headset/di kamar ... biar kita nikmati sendiri aja daripada mengganggu orang lain.

artikel saya telat ya ? biarin deh , wong memang dulu aku juga gak ambil pusing sama karya band2 indo tsb.akhir2 ini aja malesnya ...


Regards,

Blurain

Anonim mengatakan...

Kepada Mas Rev........
Saya menghargai kecupuan anda, tp coba anda BACA BAIK-BAIK dengan penuh kecermatan artikel di atas, jangan sekilas doang yah. Kenapa saya bilang artikel di atas bernada "menyerang" ya karena kenyataannya emang menyerang mas. Anda dan Mas Blurain jenuh/bosen dengan keadaan musik di lingkungannya tapi artikel di atas tidak jenuh/bosen ama musiknya doang, bakan sampe penampilan personilnya pun dijenuh-jenuhkan/dibosen-bosenkan. Sejak kapan musik mendiskriminasi penampilan personilnya? emang gak boleh penampilan personilnya metalcore tp musiknya melow?
Hehehehehehehe emang susah ya kalo udah temen sehati, sesuatu gak lazim pun bisa menjadi lazim (just kidding). Mas Rev kalo masih bingung ama tulisan saya mending dibaca mulai dari atas lagi, dibaca baik-baik dan dicermati.

Anonim mengatakan...

Kalo untuk style khan mas blurain boleh saja beropini.itu juga hak nya dia ... kalopun saya salah satu personil grup band yg di kritik mas blurain , saya juga gak mau ambil pusing karena memang style saya begitu.
n bicara opini , pasti tiap orang punya opini berbeda thdp style ato musik.dan itu juga hak orang mau mengkritik ato memuji .

kalo saya baca dari atas ,diawali percakapan antara mas blurain dengan temannya, dia di curhati temannya karena ada rekan kerjanya yang memutar musik2 tsb.
selebihnya OPINI mas blurain sendiri ... hehehehe ...
cmiiw
mas blurain ternyata bisa mellow juga koq ..... heheheh ...
mas blurain suka hiphop juga gak ? ^_^

tapi saya rasa juga artikel mas blurain gak ngaruh sama keadaan musik sekarang ...

maaf kalo ada salah kata dari cupu seperti saya.


wassalam,

Rev

RifkyMedia™ mengatakan...

mas anonim pro musik sekarang (maaf karena ada dua anonim disini),begini mas, saya berputar putar? mungkin karena saya mencari cara bagaimana menjelaskan kepada saya, runtutan saya jelas..saya mengambil contoh musik jaman dulu yang pernah menjadi korban industrialisasi besar2 an(queen)-dari awal saya menggambarkan musik sekarang sebagai sesuatu yang harus diselamatkan, dan semua itu ulah industrialisasi besar besaran oleh pihak produser dan label.sebagai pihak "penyunting" lagu, pihak produser cenderung memaksa artis menjadi seperti apa yg mereka mau.

sekali lagi saya g muter2, hanya saja saya bingung menjelaskan kepada anda..Artis-->produser-->penikmat
Artis: sebenernya mereka mungkin memiliki mainstream atau aliran yg jelas.namun begitu masuk ke produser ada proses 'seleksi',seorang teman saya pernah mencoba memasukkan demo rekaman dan kemudian di tolak dengan kata kata "kembalilah dengan lagu2 seperti yg kami mau".kenapa musik yang beragam itu harus di atur atas kehendak produser dan label?

coba bandingkan lagu cinta ala Cokelat dan ST12,kangen band dll..coba bandingkan mas.mengenai lagu kebangsaan, masih mending kan mas mereka masih membuat satu lagu bertema kebangsaan dan semangat nasionalisme,bukan cuma bisa menebar lirik lagu "ingin mati tanpa cintamu" "cinta ini membunuhku" "tak bisa hidup tanpamu"

lagu itu kalau bisa yang bersemangat mas, membangun optimisme..jangan belom apa apa mau mati bunuh diri mas.

Anonim mengatakan...

dhani dewa pernah berkata kalo musik dewa segmennya adalah anak anak smp/smu..itu lagu dewa loh.loe bisa bayangin lagu lainnya.dan kesimpulan saya musik indonesia musiknya sebagian besar musik ABG, yang lagi cinta cintaan,patah hati, cengeng cengengan, naksir naksiran, cinta monyet, bla..bla..bla

buat @blurain,@iamabdie,@rev,@metal propaganda,@metalparty Keep Fight againts unquality indonesian music

Anonim mengatakan...

Maaf Mas-mas disini saya baru bisa balas sekarang cos agak sibuk beberapa hari ini...

Buat Mas Rev...........
Hehehehehehe tolong dicek lagi deh komentar pertama saya di atas, apakah pernah saya melarang Mas Blurain untuk ber-opini? ada jelas kok kalimatnya....... terus saya mengeluarkan kata "MENYERANG musik jaman sekarang" apakah menurut teman-teman disini seolah-olah saya melarang orang lain untuk berpendapat atau mengkritik tentang musik jaman sekarang? hehehehehehehehehe kalo ada yang berpikiran seperti itu wahhh salah besar, ini hanyalah tulisan mas, saya gak berhak melarang siapa-siapa yang ingin beropini. Anggap aja ini debat dimana saya akan men-counter balik dari sudut pandang saya pribadi, so jangan dianggap serius, entar stress loh heheheheheheheh.........

Karena ini hanyalah OPINI yang dalam bahasa (cari di google) berarti pendapat/pandangan pribadi yang belum tentu 100% benar makanya saya juga beropini tapi dari sudut pandang yang laen. Artinya begini, Mas Blurain punya opini tentang "musik jaman sekarang" yang seperti itu maka saya akan menyanggah (bukan melarang) opini Mas Blurain dengan opini saya pribadi. Cukup adilkan?

"artikel mas blurain gak ngaruh sama keadaan musik sekarang" hehehehehehehhehe sejak kapan tulisan macam gini akan mempengaruhi suatu keadaan? aneh-aneh aja hehehehehhehehehehe..............


Buat Mas Rifky...........
Soal dua nama Anonim, yang di akhir komentar ada "Rev" itu bukan Anonim yang asli mas hehehehhehehehe.......

Oke... langsung aja, kenapa saya menganggap anda muter-muter? begini mas, tolong dilihat komentar pertama saya terhadap komentar Anda di atas. Kita sedang membahas musik jaman sekarang yang menurut anda kurang kreatifitas, kurang orisinil dan terlalu mengikuti tren masa kini kan? lalu saya mencoba menjelaskan dan bertanya kepada anda tentang hal tsb malah anda membanding-bandingkan band jaman sekarang ama senior musik Indonesia yang sudah go internasional lebih dulu, dimana hal itu terdapat perbedaan yg sangat mendasar antara kedua band musik tsb, dan di saat itulah saya menangkap bahwa anda telah menyinggung masalah produser didalamnya (CMIIW).. ya dengan terpaksa saya jg membahas masalah produser juga toh? lalu anda malah membahas produser dan label di komentar berikutnya yang akhirnya memojokkan band jaman sekarang, lalu saya bertanya kepada anda tentang siapa yang salah atas hal tsb? eee anda malah menjelaskan kebutuhan masyarakat, sinetron dan musik? (CMIIW)........... so wajar dong kalo menganggap anda muter2 cos pembahasan pertama aja belum kelar kok.

"Perbandingan lagu cinta ala Cokelat dan ST12,kangen band dll...?" ini tolok ukurnya berdasarkan apa mas? makna liriknya kah atau yang laen? tiap band pasti punya karakter lirik yang berbeda-beda dan orang laen pun punya penilaian yang berbeda-beda pula....... so kita secara umum tidak bisa menganggap lirik band ini lebih baik dari lirik band itu......
Sejak awal yang saya sayangkan adalah anda selalu membanding-bandingkan band jaman sekarang yang bisa dibilang masih "baru" ama band yang sudah ternama. Sekarang saya bertanya lagi kepada anda hehehhehehehehehe (maaf mas saya bertanya mulu), sudah berapa kalikah band Cokelat mengeluarkan album sebelum mengeluarkan album bertemakan kebangsaan dan nasionalisme??????? bandingkan dengan band jaman sekarang yang rata-rata masih 1 album???? kenapa anda tidak berpikir, apakah tidak mungkin suatu saat mereka akan mengeluarkan album bertemakan KEBANGSAAN DAN NASIONALISME ala Cokelat, atau kasih sayang terhadap BUNDA ala Melly G., atau ucapan SELAMAT ULANG TAHUN ala Jamrud/Dewa??????

Kalo band jaman sekarang dipaksa membuat lagu yang bersemangat atau membangun optimisme aja bukannya malah bikin musik jadi monoton dong???? heheheheheheheheh........
PEACE.

Blurain mengatakan...

wkwkwk ... saya tinggal bbrp lama ternyata ada juga yang comment ...
ditunggu comment yang lain ... biar tambah rame ...

buat temen2 ... kasih masukan biar blog saya maju ... biar saya semangat nulis artikel2 n opini2 baru .

Oom Panzer ... kemaren ditanya sama Hacker Chiki ... siapakah kira2 oknum yang saya ceritakan tsb .saya cuman mesem ... he8x

Mohon maaf buat temen2 ... saya jarang ngurus blog sekarang ... jadi baru kali ini bisa jawab. soalnya ada mainan baru nih ...
hehehehe

Saya tinggal dulu ... selamat bercomment.maaf gak bisa nemenin.

Blurain mengatakan...

siang2 ... kerja sambil dengerin Bob Marley ditemenin sama kopi & rokok sebungkus ... mantabb ...

Next On playlist ... Nightwish.

RifkyMedia™ mengatakan...

apa itu berarti kita gak boleh belajar dari pendahulu? pendahulu di hadirkan sebagai pioner dan kita boleh kan mengambil sesuatu yg baik dari pendahulu buat di jadikan referensi bermusik? itu kan gunanya pinoer.musik memang berputar dan menghadirkan sesuatu yang baru tiap jaman nya, tapi bukan berarti ada kemunduran dari kualitas nya kan?
agar saling melengkapi kan? apa mas anonim I yakin mereka bisa tahan lama? sampai berapa album kira kira ST 12 dkk bisa bertahan?

bagaimana dengan pioner mrk spt GIGI,SLANK,dll? berapa album mereka sampai hari ini?mereka tetap berkarya ngikutin jaman, tapi mereka mampu dan sanggup bikin musik berkualitas kan? dan mereka banyak belajar dari band pendahulu nya juga kok mengenai resep2 langgeng dalam bermusik.

mengenai lagu bersemangan dan membangun optimisme yang kata anda mungkin malah membuat menjadi sebuah album jadi monoton, saya hanya tersenyum saja, begini mas..gak perlu lah kita membuat album penuh tentang nasionalisme kalo memang menurut anda menjadi monoton, cukup 1-2 lagu saja, sekalian merasuki anak anak muda kita dengan nasionalis kan? boleh kan?
wong mereka saja mampu membuat album full keagaaman pas bulan puasa (contohnya band wali) dan selain itu mereka dapat keuntungan berupa penjualan ringback tone dan tentunya semakin tenar.so kenapa mereka tak sanggup buat album full buat tema lain spt nasionalis atau perdamaian dan kemanusiaan?

sekedar melihat pangsa pasar kah? dengan berupa hitung hitungan untung rugi karena momen puasa dan lebaran banyak yang membutuhkan lagu rohani buat disetel sewaktu menunggu buka puasa.boleh kan kalo porsi yg sama diberikan pada lagu dengan tema lain? saya bukan berarti tak mempedulikan lagu agama loh, hehehe.coz lagu lagu patah cinta dan perselingkuhan sudah membuat saya menjadi merasa musik indonesia menjadi monoton dan membosankan sekali seperti mas anonim katakan dengan lagu yang membangun optimisme juga akan membuat musik monoton di kalimat terakhir posting anda.

so, bisa gak band indonesia sekarang membagi porsi?

RifkyMedia™ mengatakan...

mas anonim mungkin kalo sempat kita diskusi saja di ym

bisa add saya atau mas blurain

Panzerkampfwagendivision@yahoo.com (rifky)
atau

deddy_lagi_sedih@yahoo.com

Anonim mengatakan...

Karena "dipaksa" si Panzer supaya ikut nimbrung ya terpaksa saya ikut

Pilih Avenged Sevenfold
Contreng DT / LTE
Hidup Metallica, GNR dll...

Huekekekekekekek......
Kaburrrrrrrrrr............

Anonim mengatakan...

wah wah seru nih :D
mendingan dari pada semakin memanas,mending iwan fals ae wes lagu lagu merakyat heuheuheuheuheueh
seng penting lagu sembarang seng wenak di rungokno
still slipknot the best for me :D

lek g seneng lagune yo wes g usah di rungokno lak wes a,utowo del en lagune,lek sek onok seng nyetel yo speaker e cepot en mesisan listrik e patenono mangstap tenan ,hueheuheuheuheuu
wes ngunu ae timbang ane perang ae
heuhuheuhuheuhuehuheuh

keep rock and rolla :))

Anonim mengatakan...

Iseng² browsing nemu artikel menarik di blognya Oom Jocky SP (Keyboardist GodBless)copy paste aja ... http://jsops.multiply.com/journal/item/159/Mimpi_Ngigau

Sarimin mengatakan...

Stop Dreaming Start Action

ALL IN tUmBuH mengatakan...

nice post,.

blogger templates | Blurain's Blog